Rabu, 26 Januari 2011

mari dibaca,,,guratan pena lelaki itu... (yang selalu aku cinta...) di suatu masa dulu...


SESOREAN INI, SETELAH MENJAMAH KAMARKU YANG BERBAU APEK TAK PERNAH AKU TINGGALI, SECARIK KERTAS HITAM INI MENGGUGAH KEGUNDAHANKU. AKU TAK PERNAH INGAT LAGI DIMANA AKU MENYIMPANNYA. KERTAS INI MUNCUL BEGITU SAJA SEIRING DENGAN MENDESAKNYA KERINDUANKU. HM...BAU KERTAS INI PUN LAPUK, SEPERTI CERITA CINTAKU... LALU TAK TUNGGU LAMA AKU KEMBALI MEMBACA BAIT DEMI BAITNYA. AKU TERLEMPAR LAGI DI SEBUAH MASA DIMANA DIA MASIH SANGGUP MENGUNGKAPKAN PERASAAN HATINYA. DIMANA DIA MASIH JUJUR AKAN SEBUAH HATI YANG DISIMPAN RAPI DAN TAK PERNAH TERUNGKAP LAGI. SEJAUH INI AKU MASIH MENCARI PADANAN UNTUK DIRIKU YANG TAK LEKAS ADA KARENA AKU TAK MENGINGINKANNYA. DAN TERNYATA KERTAS INI LEBIH MEMBUAT AKU TERPURUK PADA KENANGAN SEJUK KETIKA ITU... AKU... HM... AKU MENYIMPAN DIRIMU, SAYANG... DENGAN RAPI DI DALAM MEMORI YANG TAK AKAN PERNAH PUDAR INI...

Tentang Kita Saat Ini, Minggu 7 Juni 2009 ...

Beberapa waktu ini telah banyak terlewati
Dengan banyak pertimbangan dan pengorbanannya
Karena dia...aku membuang jauh setiap penganggapan buruk
Tentang seorang wanita, yang dia ingin aku menyebutnya perempuan.

Sepatah kata demi kata
Setiap perilaku dan banyak perbuatan
Menguatkan yang dulu lemah
Mengadakan yang dulu lama tak ada
Mewujudkan yang tak pernah ada sebelumnya.

Sudah hampir 30 hari kurang sehari
Sejak aku dipertemukan dengannya
Telah nampak banyak hal
Yang aku dan dia...
Membutuhkan setiap daya dan upaya yang tidak sedikit
Memerlukan sekian banyak pengorbanan, pengertian, dan toleransi
Untuk kita menjalaninya.

Ada setitik demi setitik yang semakin tumbuh di dalam jiwa
Yang telah kosong sejak hampir 3 jangkuan waktu ini,
Karena lambat laun...
Aku semakin takut kehilangan...
Karena jalan-jalan yang mengkhawatirkan masih mengitarinya
Dengan keadaan rapuh di dalam jiwanya.

Semakin dia menjadi nafas dalam setiap hirupanku
Semakin dia telah menjadi darah di dalam setiap aliran darahku
Tanpa aku menyadarinya beberapa waktu hampir 30 hari sebelumnya.
Bersyukurnya aku...karena pengungkapan sehari dan semalam,
Tutur kata yang terlahir dari hatinya,
Mengungkapkan ketakberdayaan jangkauan akal fikiranku
Yang telah aku utarakan
Benar-benar pertanda betapa dalam hatinya untukku.

Entahlah...aku juga tak mengerti
Kenapa aku bertemu dengannya.

Kita nampak dibimbing dan diperhatikan
Begitu disayangi dan dikasihi...
Oleh SATU yang sumber dari segala sumber yang tak berasal
Dengan beberapa sesuatu dan perwatakan yang tak naif dan tak normal

R2K .. ;-)

AKU SELESAI MEMBACA DAN SEPERTI BIASA AKU MENANGIS. TERNYATA DULU SEKALI PERNAH SEPERTI ITU KEADAAN KITA, SAYANG. BEGITU SALUT DAN PENUH DENGAN RASA SAYANG YANG TIADA BERBATAS. KETAKUTAN KITA BERDUA UNTUK KEHILANGAN YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA. AKU TAK BERHARAP DIA AKAN MENGINGATNYA. TAPI MUNGKIN SAJA ADA DI SANA, DI SUDUT HATINYA, SEBUAH SENYUMKU YANG MENUNGGU TANGANNYA TERULUR KEMBALI DAN MEMBIMBINGKU DI JALAN LURUS, DI SHIRAAT...

SEKARANG TAK ADA LAGI SAYANG, TAK ADA LAGI DIA. HANYA BAYANG DAN SUARA. SUNGGUH AKU INGIN SEKALI MEMANDANG MATANYA YANG DALAM ITU DAN MENCARINYA YANG DULU. DAN MUNGKIN DIA AKAN BERKATA "INI BUKAN SEPERTI DULU"

TETAPI SESIA-SIA INI KAH AKU MENCINTAIMU? DENGAN SEDIKIT KEBODOHAN DAN RASA SAKIT. DENGAN SEDIKIT BENTAKAN DAN SUARA PANAS YANG MEMBAKAR SEMUA HAL YANG BAIK?

TIDAKKAH KITA SEMPURNA? DAN PERTANDA SEBELUM KITA MUNCUL APAKAH TIADALAH BERARTI? APAKAH DIA BENAR TELAH PERGI? DUH GUSTI...
KEMBALILAH DIRINYA, SEPERTI KETIKA MAYA ITU BERASA SEMANIS NYATA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar