Rabu, 12 Januari 2011

KISAH SAHABATKU

Cinta pertamaku tumbuh di sebuah SMP terkenal di Kota Bantul. Cinta yang aneh, bingung, malu-malu(in), dan romantis. Mau tahu kenapa? Itu karena aku punya cinta monyet. Yaelah, kalau punya uang, jajan di kantin aja, dong. Dia cewek yang menurutku paling manis kala itu. Sumpah, manis banget kayak kelinci. Kata orang, cantik kan relatif. Yah, namanya jatuh cinta, pasti pengennya deket-deket,dong. Tapi giliran ketemu grogi, terus lari sambil curi-curi pandangan. Ini cuma cinta doang, nih, nggak pake ngungkapin segala. Jadi, lulus es em pe pun cintanya pudar dan luntur. Tapi andinya tetep, gak luntur juga. Masih sama sampai sekarang. Iya, betul, mukanya masih sama, tetep pas-pasan juga. Tapi alhamdulillah lengkap semua fungsinya.

Ngomong-ngomong ada nggak sih, yang ngasih kado cewek idamannya pake boneka yang baru dibeli punya ponakannya trus dibungkus koran .Lalu cara ngasihnya dilempar sambil lari supaya kadonya nggak dibalikin. Kayaknya ada, deh. Kalau begitu aku doain, semoga yang pernah melakukan itu tambah cakep dan murah rejeki.amin.

Ganti episode, lain lagi ceritanya. apa yang kalian lakukan kalau cinta kalian tidak direstui? Bunuh diri? Minum Bayg*n? Waduh, serem, ya. apa nggak kasian tuh, sama orang tuanya. Udah susah-susah digedein, eh gara-gara nila setitik, Tumbang deh, jadi pupuk kompos. Haduh, yang kayak gitu, tuh, romantis atau tragis, ya? . Satu sisi itu pengorbanan yang besar, yang agung kayak di fim-film. Tapi di sisi yang lain, itu adalah kebodohan, karena waktu terus berjalan dan kita masih bakalan ketemu dengan banyak orang lagi. Harusnya kita bersyukur ketika ditolak. Paling nggak kita punya cinta. Jadikan itu pengalaman untuk koreksi, kenapa cinta kita ditolak?

Dan cinta nggak harus memiliki. agama manapun juga tidak membenarkan tindak bunuh diri. Itu adalah dosa dan sebuah kesalahan yang membuat kita harus kehilangan kesempatan besar untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya di dunia ini. Udah cintanya mengharu biru, seromantis dan sekeren Romeo Juliet. Dikenang orang (nggak tau sih, baik apa buruk. Tergantung amal perbuatan) Eh, di akhirat masuk neraka. Enggak, deh.

Itulah hal yang aku alamin di masa es em a. Berkali-kali ditolak. Ya ampyun, gosong deh eyke rasanya bo’. Bahkan bayangin aja, dari jarak radius 8km aku udah ditolak cewek. Iya, memang anda bener. Kan udah ada telepon. Mulai dari ditolak si cewek, orang tua, dan keluarganya. Sampai ke tetangganya juga. Pak RT, Pak RW, sie keamanan, pengurus kampung. Enggak, kalau ini sih rapat kampung, bukan tolak menolak.. apa nggak ancur tuh? Tapi aku enggak, pondasiku kuat pake beton. Jadi nangis, deh

Lulus sekolah, baru deh aku punya pacar untuk pertama kali. Seneng sih, rasanya. ada yang mau nerima kekurangan aku, gitu. Bisa ngrasain yang namanya pacaran. Tapi layaknya cinta jack dan Rose di film Titanic, cintaku juga tenggelam di antartika. Yaudah, buka lembaran baru, deh. Dari sini aku nyadar, masih banyak kekurangan dan kelemahanku sebagai cowok.

Sekarang aku udah gede, dan pola pikirku seharusnya juga udah dewasa. Pacaran juga udah nggak kayak abg lagi. “Asal Bokek Gagal”. Kan berangkat pacaran minta “sangu” dari orang tua. Semoga ini yang terakhir. aku ingin lebih bijak dalam memaknai cinta. Waktu pacaran abg, meski belum pernah aku alamin, tapi udah lewat. Sekarang waktunya sarapan. 5.35.

Maju terus menggenggam mimpi
Harap kubisa sepenuh hati
Raih dirinya cinta sejati
Yakinkan bisa agar terbukti
Jika semua hanyalah ilusi
Kan kucoba menghibur diri

Intinya dari tulisanku ini adalah, capek bener nulis tanpa huruf a. aku jadi salut sama orang alay. Telaten banget smsnya. Kok bisa,ya. Nggak percaya? Coba aja nulis sendiri sambil ganti huruf a pake angka 4. Dan percaya atau tidak, aku baru saja melakukannya. aku bersyukur ada replace yang bisa mengganti semuanya secara otomatis.

“Dia, dia,dia cinta yang ku tunggu, tunggu, tunggu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar